CHANELRAKYAT | Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) kini hadir dan beroperasi di Kabupaten Kolaka.
Dengan Kehadiran SPPBE ini nantinya, bakal mampu mengatasi kelangkaan tabung elpiji dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada empat Kabupaten yakni, Kabupaten Kolaka , Kabupaten Kolaka Utara, Kolaka Timur dan Kabupaten Bombana.
Stasiun Pengisian Bulk Elpiji yang terletak di Desa Watalara, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara tersebut, dikelolah oleh PT Niaga Jaya Migas yang merupakan mitra PT Pertamina.
Manager SPPBE PT. Niaga Jaya Migas Wahyudin Bakri mengatakan, bahwa kapasitas produksi nantinya bakal mencapai 10.000 tabung setiap harinya.
“SPBE ini untuk pemenuhan kebutuhan gas Elpiji khusus pada 3 Kabupaten, dan tidak menutup kemungkinan juga kita melakukan penhgiriman di Kabupaten Bombana,” ungkap Wayhudin, rabu (26/6/2024).
Wahyudin memastikan, dengan kehadiran SPPBE di Kolaka tersebut, masyarakat Kolaka tidak perlu lagi khawatir soal kelangkaan Elpiji, yang selama ini selalu menunggu ketersediaan pengiriman dari Kendari atau Makassar.
“ Setidaknya ini dapat menekan terjadinya kelangkaan gas khsussnya elpiji bersubsidi di wilayah Kolaka raya, inssaallah kita akan menjadi penyedia jasa yang akan bekerja sama dengan distributor, agen maupun pangkalan-pangkalan resmi untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Lanjut Wahyudin mengatakan, dalam pemenuhan tenaga kerja juga nantinya akan memaksimalkan tenaga lokal atau akan merekrut tenaga kerja asal lokal di Kabupaten Kolaka, khususnya warga di sekitar SPPBE.
“Dalam perekrutan Karyawan, kita akan upayakan untuk berdayakan tenaga lokal, hal ini sudah menjadi komitmen dari Perusahaan yang selalu berupaya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kolaka dan sekitarnya” ungkapnya.
Meski SPBE ini telah beroperasi dengan berstandar opersional yang ketat dari Pertamina dalam kegiatan produksi dan keamanannya, Namun Wahyudin mengakui jika pihaknya masih menemukan kendala kecil, dengan adanya penolakan dari beberapa orang warga sekitar terkait beroperasinya SPPBE tersebut, dikarenakan masyarakat menghawatirkan akan menimbulkan bahaya ledakan dan kebakaran.
“ Saat ini kita lagi melakukan pendekatan dan musyawarah dengan sejumlah pihak masyarakat terkait, kami juga berharap agar semua pihak bisa saling terbuka untuk mencari solusi, jika ada masalah yang ditimbulkan, kami juga akan tetap terbuka menerima saran dari semua pihak untuk keberlanjutan usaha ini, karena niat dan tujuan kami dengan beropersinya SPBE ini, adalah berdampak positif terhadap masyarakat, ” Katanya.
Wahyudi menjelaskan, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal terjadinya ledakan Gas Elpiji, Karena yang menimbulkan ledakan gas elpiji tersebut, manakala ada tabung gas yang mengalami kebocoran didalam ruangan tertutup yang terdapat sumber api , maka volume gas yang semakin mengembang akan menyambar sumber api dan mengakibatkan bunyi ledakan.
” Untuk itu kami menjamin semua kegiatan produksi dengan menerapkan sistem kerja yang ketat untuk menghindari kecelakaan kerja yang dapat merugikan semua pihak dengan tingkat keamanan yang diterapkan di SPPBE PT Niaga Jaya Migas menggunakan mesin dengan kualitas terbaik yang ada di Indonesia.” Ungkapnya. [ms/cr]