BAPEDDA Kolaka Gelar Rapat Penanganan Stunting, Fokus pada Akses Air Bersih dan Gizi

KOLAKA | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDDA) Kabupaten Kolaka , menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna membahas penanganan masalah stunting, khususnya dalam mengatasi kasus anak bertubuh pendek (stunting) di wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Dalam rapat tersebut, Ketua (plt) BAPEDDA Arifin Jamal menekankan, pentingnya intervensi multisektor yang menyasar akar permasalahan stunting. Salah satu fokus utama adalah penyediaan akses air minum dan sanitasi yang layak. yang didasarkan pada data desa-desa yang hingga kini belum terlayani oleh jaringan air bersih.

“Ketersediaan air bersih adalah fondasi utama kesehatan. Kita perlu pastikan desa-desa yang belum terakses air bersih segera mendapat perhatian,” Ungkap Arifin Jamal, saat memimpin rapat yang digelar di Aula Kantor BAPEDDA Kolaka, Kamis ( 15 /5/2025).

Rapat juga membahas pentingnya penyaluran bantuan uang tunai bagi keluarga kurang mampu, dengan catatan distribusi harus tepat sasaran. Sehingga keterlibatan aktif Kepala Desa (Kades) dan Camat dalam validasi data penerima bantuan sangat ditekankan.

” Keberadaan Posyandu merupakan lokus prioritas dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Olehnya itu, semua tim dapat memastikan Posyandu tetap aktif dan menjadi ujung tombak layanan kesehatan dasar di tingkat Desa. Dan bagi Desa yang belum memiliki , agar teman-teman Camat dapat membangunkan Posyandu di setiap Desa yg belum ada Posyandunya, ” katanya.

Lanjut Arifin Jamal menegaskan, agar Dinas Kesehatan juga terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang serta peningkatan kesadaran tentang praktik pola makan yang sehat. Tak kalah penting adalah peningkatan akses terhadap pangan bergizi, terutama bagi keluarga dengan risiko stunting tinggi.

Hal serupa, Wakil koordinator tim penanganan stunting, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Muhamad Aris menambahkan, agar semua tim dapat meningkatkan intensitas sosialisasi mengenai kehamilan sehat dan program Keluarga Berencana (KB), mengingat jarak kehamilan yang terlalu dekat juga menjadi faktor risiko stunting.

“Data yang akurat menjadi kunci. Kades dan Camat harus memastikan penerima bantuan benar-benar yang membutuhkan,” Kata dr.Haris pada chanelrakyat.

Rapat ini menjadi bagian dari upaya terpadu pemerintah daerah dalam menekan angka stunting dan memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal. [kyl/cr]

 

Related posts

content ini dideteksi chanelrakyat