CHANELRAKYAT | Dengan ditemukannya beragam spesies fauna di area reklamasi eks penambangan, rupanya telah menjadi bukti keberhasilan PT Antam UBPN Kolaka, dalam melakukan penghijauan kembali pada area operasinya.
Hal tersebut, terlihat pada salah satu titik reklamasi Antam di area bukit TLE-TLF yang telah direklamasi sejak tahun 2015 silam, beragam spesies fauna ditemukan, seperti 28 jenis burung, diantaranya satu jenis reptil dan 2 jenis mamalia.
Salah satu spesies yang paling exotic yang kerap ditemukan diarea reklamasi Antam tersebut, yaitu, “Kangkareng Sulawesi” atau Sulawesi Hornbill (Rhabdotorhinus exarhatus). Yang mana burung ini tidak hanya dilindungi oleh pemerintah Indonesia, namun juga dilindungi oleh Peraturan Perdagangan Hewan Dunia, Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), lantaran statusnya sebagai spesies rentan punah menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Tidak hanya itu, keberhasilan operasi tambang nikel Kolaka juga tampak dalam penemuan mamalia endemik seperti “Monyet Digo” atau Monyet Macaca khas Sulawesi.
Berdasarkan kajian monitoring keanekaragaman hayati yang dilakukan setiap tahun, penemuan jenis satwa endemik yang dilindungi di area Bukit TLE-TLF tersebut, mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Eksternal Relation and CSR Manager PT Antam Tbk UBP Nikel Kolaka, Bambang Tri Ariwibowo menjelaskan, Peningkatan penemuan jenis endemik dan dilindungi tersebut, merupakan salah satu bentuk keberhasilan upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh ANTAM UBP Nikel Kolaka.
lanjut Bambang mengatakan, di wilayah UBP Nikel Kolaka juga ditemukan monyet macaca khas Sulawesi (Macaca Ochreata). Macaca Ochreata, juga menjadi daya tarik di area operasi Antam, dikarenakan terdapat dua jenis monyet, yakni yang berbulu putih dan hitam, hidup berkelompok dan merupakan omnivora.
Monyet tua ini hidup mencari makan pada siang hari dan menghabiskan waktu di pepohonan. Panjang tubuhnya mencapi 50-59 cm dan tidak memiliki ekor. Monyet ini dapat ditemukan hampir di semua area terutama di area hutan virgin dan reklamasi.
Eksternal Relation and CSR Manager PT Antam Tbk UBP Nikel Kolaka ini menambahkan, bahwa keberhasilan operasi konservasi juga terbukti dari penemuan burung eksotis dan spesies endemik di Sulawesi, termasuk burung karnivora yaitu Elang Ular Sulawesi (Spilornis rufipectus). Yang mana elang ini merupakan spesies endemik di Sulawesi dengan panjang tubuh mencapai 40-50 cm. Pengamatan diperoleh pada area konservasi “TLE-TLF”.
“Selain itu, area konservasi lainnya adalah Karamba Hakatutobu yang berada di Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa, dan ini juga merupakan area konservasi biota laut dengan luas 100 m x 100 m yang dikembangkan oleh ANTAM bersama masyarakat sekitar,” Ungkap Bambang. [Otenk/cr]