Soal Isu Penelantaran Jamaah Haji , Ini Klarifikasi Ketua Kloter 33 Kolaka di Arafah

ARAFAH, ARAB SAUDI | Terkait beredarnya laporan jamaah Haji mengenai dugaan penelantaran jamaah Kloter 33 UPG asal Kabupaten Kolaka di Arafah jelang pelaksanaan wukuf yang ditetapkan. Dan sebelumnya, isu insiden tersebut juga telah di tayangkan oleh media ini, dengan judul “RATUSAN JEMAAH HAJI KLOTER 33 ASAL KOLAKA TERLANTAR DI ARAFAH, PEMBIMBING IBADAH TAK TERLIHAT”.

Melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten ( Kabag Kesra) Kolaka, H. Syaifudin Mustaming, Ketua Kloter 33 UPG , Daruslam memberikan klarifikasi dan meluruskan informasi yang beredar, bahwa situasi yang terjadi bukan merupakan bentuk penelantaran, melainkan keterlambatan penempatan jamaah ke dalam tenda akibat kendala teknis dan koordinasi.

Menurut Ketua kloter 33 UPG itu, keterlambatan tersebut terjadi dikarenkan para petugas kloter, termasuk dirinya dan pembimbing ibadah bersama jamaah haji, mengalami keterlambatan jemputan menuju di Arafah, sehingga tenda penempatan jamaah kloter 33 tersebut, sudah di isi oleh jamaah haji kloter lainnya yang tergabung dalam satu Syarikah.

Meski demikian, setelah tiba di Arafah, para petugas kloter bersama PPIH melakukan koordinasi intens dengan petugas sektor daerah kerja atau penyelenggara layanan berbasis syarikah di Arafah, untuk penempatan jamaah haji koloter 33 itu.

Darusalam menambahkan, yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih penempatan. Lantaran sistem layanan tahun ini di Arafah, adalah sistem syarikah yaitu memungkinkan satu tenda digunakan bersama oleh beberapa kloter dalam satu syarikah.

“Kami memang sempat mengalami kendala karena sebagian jamaah bersikeras untuk menempati satu tenda penuh. Namun itu tidak memungkinkan karena tenda sudah lebih dahulu diisi oleh jamaah dari kloter lain yang berada dalam syarikah yang sama. Akibatnya, kami yang datang belakangan menjadi pihak yang terdampak,” ungkap Darusalam saat melaporkan informasi kepada H. Syaifudin. Kamis [5/6).

Lanjut Darusalam, situasi tersebut kemudian diatasi dengan cepat melalui koordinasi antara petugas haji Indonesia dan pihak syarikah. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama kemudian mengambil langkah untuk menyebar jamaah Kloter 33 asal Kabupaten Kolaka itu, ke beberapa tenda yang tersedia.

Kata dia, Setelah semua upaya dilakukan, akhirnya pada pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi, seluruh jamaah Kloter 33 telah berhasil masuk dan menempati tenda untuk beristirahat menjelang pelaksanaan wukuf.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kolaka, H. Syaifudin Mustaming, turut memberikan keterangan bahwa seluruh jamaah selalu dalam pengawasan dan pendampingan.

Syaifudin menyatakan, bahwa semua petugas jamaah haji khususnya yang mengawal jamaah haji asal kabupaten Kolaka telah berupaya dan berkerja keras semaksimal mungkin. Tidak terkecuali Pembimbing Ibadah Haji Kloter 33, Rahman Ngkaali, yang sangat aktif mengawal jamaah, termasuk saat memberikan bimbingan menjelang puncak pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (ARMUZNA).

“Saya berkomunikasi hampir setiap hari dengan Pak Rahman. Bahkan saat beliau sedang membimbing jamaah, tetap menyempatkan melapor perkembangan kondisi jamaah Kloter 33,” Kata H. Syaifudin Mustaming, yang akrab Ustadz Pudo.

Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dan keluarga jamaah di tanah air tidak lagi merasa khawatir, karena para jamaah Kloter 33 UPG, dalam keadaan aman dan telah mendapatkan layanan sesuai prosedur yang ditetapkan. [kyl/cr]

Related posts

content ini dideteksi chanelrakyat